Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena saat memimpin Tim Kunspek Komisi IX DPR RI dengan Ditjen Kemenkes RI, BPOM Prov Papua, Kadis Kesehatan Prov Papua, di Jayapura, Papua, Jumat (17/9/2021). Foto: Arief/Man

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena memberikan dukungan optimal kepada pemerintah pusat khususnya Pemda di Papua yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga (PON) XX Papua 2021. Ia menegaskan, dari aspek kesehatan yang paling pertama adalah suksesnya vaksinasi serta berbagai dukungan kesehatan yang dibutuhkan.

"Jika melihat perkembangan dari Dinkes Papua secara umum sudah bagus dari persiapan aspek kesehatan. Tentu ada beberapa hal yang harus dibenahi. Kami akan terus mendorong agar pemda bisa didukung oleh Kemenkes dan semua yang bisa membantu khususnya untuk menyukseskan PON di tanah Papua," kata Melki usai pertemuan Tim Kunspek Komisi IX DPR RI dengan Ditjen Kemenkes RI, BPOM Prov Papua, Kadis Kesehatan Prov Papua, di Jayapura, Papua, Jumat (17/9/2021).

Melki menerangkan, terkait pendistribusian vaksinasi di Papua, ada beberapa parameter yang harus diperbaiki. Yaitu terkait dengan bagaimana ketersediaan vaksin dari pusat ke tingkat provinsi, Kabupaten/kota. Masih butuh kerja ekstra agar vaksinasi di tanah Papua berjalan sesuai rencana.

"Secara geografis di Papua ini tidak mudah. Jika melihat pemetaan, 5 sampai 20 masih butuh kerja ekstra yang kuat dari seluruh komponen untuk mensukseskan persiapan vaksinasi di tanah Papua, saya beeharap momentum PON ini bisa dijadikan percepatan vaksinasi di tanah Papua." Kata Melki.

Politisi Fraksi Partai Golkar ini menjelaskan, selain pelaksanaan vaksin, Komisi IX juga ingin memastikan bahwa penanganan pandemi di tanah Papua juga berjalan baik. Sehingga proses pelaksanaan PON dari sebelum sampai pasca pelaksanaan, pandemi di Papua bisa terkendali.

'Seperti kita ketahui selain pandemi Covid 19, di Papua ada endemik malaria. Kita tidak ingin orang pulang dari tanah Papua justru kena malaria. Ini akan kami bahas agar itu tidak sampai terjadi," tutur Melki. (afr/es).